Jika membahas tentang modifikasi meningkatkan power mesin dan sejenisnya, Ada satu pertanyaan klasik yang sering diutarakan oleh para pecinta otomotif, yakni… “Bagaimana sih cara meningkatkan power secara cepat, tanpa mengorbankan daya tahan serta efisiensi BBM nya ?“. Jawaban yang diberikan pasti banyak macemnya tuh, mulai dari metode A, hingga metode Z. Atau coba pakai produk A, hingga produk Z, yang terkadang malah balik memusingkan sang penanya
Okey langsung saja Ototech beri penjelasan tentang salah satu hal yang dapat meningkatkan power serta tetap mempertahankan efisiensi mesin, yaitu teknologi GDI atau Gasoline Direct Injection,
Apaan Sih Gasoline Direct Injecion ?
Gasoline Direct Injection (atau yang sering juga disebut GDI, Petrol Direct-Injection, Direct Injection, dan lain sebagainya), adalah sebuah teknologi mesin yang mampu meningkatkan power & efisiensi BBM di kendaraan bermotor. Teknologi ini awalnya terkenal dan banyak digunakan di mesin bertipe diesel, hingga akhirnya banyak juga dipakai di produk automobiles alias Roda 4.
Prinsip kerja Gasoline Direct Injection hampir sama dengan mesin 4-langkah pada umumnya, Hanya berbeda di beberapa penempatan saja… Berbeda dengan Rotary Engine misalnya, yang benar-benar beda secara part & mekanismenya. Jadi sesungguhnya, GDI Ini hanyalah pengembangan dari prinsip kerja Fuel-Injection standar. Namun faktanya, perbedaan yang sedikit tersebut mampu mengubah hasil akhir secara signifikan, Oleh karena itulah metode ini begitu terkenal di kalangan pecinta mesin…Lanjut ke perbedaan GDI dan Injesi Konvensional
Perbedaan Gasoline Direct Injection & Injeksi Konvensional ?
Dalam proses kerja mesin standar, Campuran udara segar + Bahan Bakar (BBM) dilakukan di Karburator/Fuel-Injection yang kemudian disuplai ke ruang bakar melalui intake port. Campuran Udara & BBM yang homogen inilah yang jadi “makanan” mesin kita sehari-hari.
Ibarat tubuh manusia, Makanan tersebut dimasukkan ke dalam mulut terlebih dahulu untuk dicampur enzim, kemudian dikunyah-kunyah dan dihaluskan. Setelah itu baru masuk ke perut melalui kerongkongan… Selanjutnya sudah tahu kan ? Dalam bagian perut inilah (Lambung, Pankreas, Usus, dll) akan terjadi proses pembentukan energi oleh makanan. Anggap saja Makanan adalah BBM, Enzim adalah Udara, Kerongkongan adalah Intake, dan Perut adalah Combustion Chamber alias Ruang Bakar….
Dalam metode Gasoline Direct Injection, Terdapat perlakuan berbeda terhadap “makanan” tersebut. BBM & Udara segar disuplai ke dalam mesin dari 2 jalur yang berbeda… Jika di mesin konvensional BBM + Udara sama-sama melewati intake port, Di GDI ini hanya Udara segar yang disuplai lewat jalur tersebut…
Tuh, Perhatikan dengan seksama gambar skema Direct Injection diatas. Pada GDI, BBM nya disuplai lewat jalur Injektor khusus yang langsung disemprotkan ke dalam ruang pembakaran, yang punya pressure (tekanan) tersendiri. Dan di ruang bakarlah keduanya (BBM & Udara) bertemu. Jika diibaratkan tubuh manusia, Makanannya masuk lewat mulut seperti biasa, Namun enzimnya langsung disuntik ke perut… Oleh karena itulah, Namanya disebut Direct-Injection
Kelebihan & Kekurangan Gasoline Direct Injection
Setiap hal pasti punya kelebihan & Kekurangannya tersendiri kan ? Nah, Itupun juga berlaku untuk Teknologi Gasoline Direct Injection. Mari kita mulai membahas kelebihannya terlebih dahulu :
– Meningkatkan Efisiensi & Meningkatkan Power : Disebabkan karena GDI mampu menyesuaikan output & Timing semprotan BBM nya secara mandiri. Hal ini memudahkan para ahli mesin untuk menyesuaikan timing & output BBM nya, kemudian disesuaikan dengan karakter mesin yang diingikan. Output BBM yang minim untuk mesin yang efisien – atau timing semprotan yang advanced untuk mesin berperforma tinggi.
– Mesin Lebih Dingin : Lantaran injektor BBM nya menggunakan pressure (tekanan) yang cukup tinggi, Otomatis kondisi BBM mampu berada dalam kondisi yang lebih dingin. Ini mampu membuat panas mesin dalam ruang pembakaran berkurang signifikan. Efeknya, Power terasa lebih mantap, dan Mesin yang menggunakan teknologi GDI ini mampu dijejali rasio kompresi yang lebih tinggi.
– Memaksimalkan Asupan Udara : Memindahkan suplai BBM dari Jalur Intake ke Injektornya tersendiri, Membuat asupan udara ke mesin bisa bertambah banyak dibanding sebelumnya. Ini disebabkan karena Udara kini tak lagi harus “rebutan” menyesaki ruang Intake bersama BBM, Seperti yang kita lihat di Fuel-Injeksi Konvensional. Efeknya, Udara bakal lebih kaya, banyak, dan pastinya bakal lebih dingin – yang berarti More Compression + More Power !
Sementara itu, kekurangan sistem Gasoline Direct Injection ini antara lain :
– Butuh Sensor (Elektronik) Lebih Banyak : Kalau dibandingkan dengan sistem Injeksi konvensional, GDI membutuhkan sensor yang lebih banyak, terutama untuk sensor output BBM, tekanan BBM, dan Aliran Udara. Selama ini di sepeda motor yang ada di Indonesia, Sensor pengatur udara hanya bisa kita temukan di bagian exhaust, yang kita kenal dengan nama o2 Sensor… Sebenarnya ini lucu bila kita ibaratkan dengan tubuh manusia. Mengapa ? Ya, Karena 02 sensor ibarat mendeteksi kekurangan oksigen dari kentut nya, bukan dari sumber oksigennya…
– Permasalahan Karbon : Salah satu kekurangan lain dari GDI adalah isu penumpukan karbon di jalur Intake. Kita sudah ketahui bersama, kalau BBM biasanya sudah dilengkapi dengan deterjen (pembersih) yang fungsinya untuk membersihkan area intake. Namun, Karena BBM kini sudah berpindah ke jalurnya tersendiri, Maka tak ada lagi pembersih otomatis untuk Intake. Oleh karena itu, Karbon pun menumpuk di area intake, dan menghalangi aliran udara, sehingga power pun bakal menurun drastis. Beruntungnya, Beberapa alternatif untuk menghindari permasalahan ini sudah ditemukan, Meskipun nantinya butuh lebih banyak part, yang berimbas butuh biaya ekstra.
– GDI vs Oli : Karena biasanya lubang semprotan BBM berada di sekitar dinding silinder, Maka problem selanjutnya berasal dari penghuni dinding silinder yang tak bisa diganggu-gugat keberadaannya, Yakni Oli ! Ya, Dalam kasus awal pengembangan Direct Injection, BBM yang disemprot beresiko bercampur dengan oli yang kemudian mengakibatkan pengenceran oli, hingga bakal masuk ke crankcase dan berakhir dengan Daya Tahan Mesin itu sendiri. Beruntung, Di era modern ini sudah banyak metode dan teknologi khusus untuk menghilangkan masalah tersebut…
– Sulit Diaplikasikan di Mesin RPM Tinggi : Sepeda motor berperforma tinggi layaknyaSportbike, Biasanya mempunyai kitiran RPM yang cukup tinggi, diantara 10 bahkan ada yang sampai 15.000 RPM (Colek supersport 600cc)… Jauh lebih cepat dari putaran mesin mobil yang biasanya masih dibawah 8.000 RPM. Lantas, Kenapa Sulit Kang Eno ? Nah gini nih penjelasannya, Karena makin cepat putaran mesin (RPM) nya, Maka gerak naik-turun silinder pun makin cepat. Ini menyulitkan bagi para ahli mesin, Lantaran interval yang dibutuhkan untuk mencampur Udara & BBM di ruang bakar terlalu singkat. Beda dengan Fuel-Injection biasa, dimana BBM & Udara sudah dicampur via Intake…
Gasoline Direct Injection di Sepeda Motor
Sumber: http://enoanderson.com/
0 komentar:
Posting Komentar